Hilangnya Malu dan Harga Diri Suatu hari, ketika Rasulullah berkumpul dengan para sahabatnya di masjid, tiba-tiba datang seorang Arab gunung dan dengan tanpa basa-basi langsung kencing di sudut masjid. Para sahabatpun kaget, bahkan hampir saja sahabat Umar ibnu Khatab memukulnya, tapi Rasulullah Savw mencegahnya. Setelah itu lalu ia bertanya an dengan suara lantang "mana yang namanya Muhammad?'setelah ditunjukan wajah Nabi Saw. ia pun merasa sekujur tubuhnya lemah dan iapun menyatakan masuk Islam. Setelah masuk Islam ia baru tahu dan sadar bahwa apa yang ia lakukan tadi merupakan suatu aib, perbuatan yang memalukan bahkan dosa besar Seorang manusia akan persis binatang manakala tidak ada rasa malu, apalagi kencing di masjid dengan mempertonton- kan aurat adalah perbuatan binatang. Tapi belum tentu semua orang akan berpendirian begitu. Bagi seorang Arab gunung, perbuatan itu mungkin biasa-biasa saja karena ketidaktahuannya akan norma yang baik. Setelah ia tahu,
Di jalan yang selalu berkembang ini kata anak remaja sekarang jalam now, namun kita kita pernah sadar dengan perubahan itu
tidak tutup kemungkinan cinta di jaman yang modern ini membuat remaja semakin jauh dari agama nya dan tidak tahu cinta yang sebenar, justru yang di pahami saat cinta yang membaut mereka bahagia entah dengan pasangan/pacaran dan cinta pada cita-citanya hingga lupa dengan yang maha pencipta
Tatakrama dalam Cinta Saat ini, makna cinta sudah mengalami pergeseran yang sangat jauh, setiap hari lagu-lagu cinta dilantunkan, namun bukan syair yang menggugah ke arah cinta sejati, tapi lebih cenderung pemberhalaan cinta- cinta menjadi kata yang paling banyak diuçapkan.Betapa tidak, orang-orang berbicara cinta itu bukan orang yang ingin memelihara cinta, tapi orang-orang yang haus darah ingin mematikan cinta.
Itulah revolusi cinta di era modern ini. Saat ini, dunia tengah dilanda demam cinta buta, setiap hari para gadis merintih kehilangan cintanya, ditinggal kekasihnya, syair-syair lagu, cerpen, novel, sinetron, drama dan film layar lebar memproklamirkan cinta yang tidak kesampaian. Di sisi lain, kita temukan gadis-gadis yang terlelap dalam permainan cinta birahi saat sang gadis terbuai lantas menyerhakan kesuciannya demi cinta, tak sedikit lantas mereka hilang ingatan akibat sang kekasih ingkar janji. Dimana cinta yang pernah dijanjikan itu sementara kandungan kian membesar?
Diamanakah janji-janji untuk sehidup semati itu?
Dimana ungkapan untuk saling menyayangi itu? Semuanya musnah yang ada hanya penyeselan. Intinya cinta setengah mati itu hanyalah sia-sla belaka ternyata cintanya si dia bukanlah cinta sejati, tapi kerinduan yang meneguk kenikmatan yang semu (zina). Namun kisah pilu tentang cinta itu cerita cinta buta antara lawan jenis menjadi trend yang paling popular.
Kita harus benar-banar tahu tentang cinta dan cinta itu utnuk siapa untuk kita pertahankan bukan hanya sekedara mencintai laku kita pertahankan sebisa mungkin, tentu jika itu terjdi lalu kita kehilangan apa yang kita perjuangkan kita akan merasa sedih bangkan kita bisa dari apa yang tidak harus terjadi, ingat cinta sejati hanya milik Allah SWT
Cinta telah berubah menjadi berhala, orang sudah mabuk kepayang terhadap sesama manusia dan melupakan cinta sejati yang sebenarnya yaitu Allah SWT. Oleh karena itu maka menjamurlah yang namanya pacaran, halwat dan ihtilat, rayuan-rayuan mautpun dibuatnya untuk sang kekasih semakin hari kian membuai membuat sang gadis lupa daratan, maka terjadilah kebebas hingga akhirnya terjerumus pada pola kehidupan jahiliyyah (kumpul kebo). Mereka berfikir cinta buta itu ternyata enak dan nikmat akhirnya dunia kebanjiran oleh maksiat. Dan Allah SWT menurunkan adzab Na'udzubillah Min Dzalik.
Comments
Post a Comment